Agen Perubahan pada Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan

Depok, Agent of Change On Bording dilangsungkan oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Jakarta pada tanggal 4-5 Desember 2018 di The Margo Hotel Depok dengan bekerjasama bersama ACT Consulting. Pelatihan ini di ikuti oleh  beberapa pejabat Struktural, Kepala Instalasi, staf dari beberapa unit kerja dan lab teknis, serta perwakilan staf dari UPF PFK Palembang. Pelatihan ini dibawakan oleh Coach Rendy Yusran dan Asisten Trainer Syaiful. Pelatihan ini ditujukan untuk pembekalan dan pembuatan Action Plan Inisiatif Budaya dari BPFK untuk tahun 2019. 

Ada 4 peran yang dilakukan oleh para Agent of Change, sesuai dengan peran utama mereka untuk melakukan akulturasi values baru untuk membentuk good corporate culture (GCC) atau desired culture di dalam perusahaan, yaitu;
  1. Sebagai Obat; Nilai-nilai yang telah dikuasai oleh Agent of Change akan tersebar secara adaptif dalam pekerjaan dan interaksi antar karyawan di lingkungan perusahaan, untuk menjadi penyembuh dari budaya sebelumnya yang ingin diubah.
  2. Sebagai Vitamin; Nilai-nilai yang dikuasai oleh Agent of Change akan membangkitkan energi baru di dalam dirinya secara internal, untuk menjadi panutan bagi kawan-kawannya dalam bekerja. Yang setelah berjalan selama sekian bulan hingga sekian tahun, akan membuat para karyawan lain memiliki daya tahan terhadap budaya lama yang sebelumnya dikeluhkan, menjadi budaya baru yang diharapkan.
  3. Sebagai Katalis. Nilai-nilai yang telah didalami oleh para Agent of Change ini kemudian akan menjadi shared values atau nilai bersama sebagai sebuah organisasi sistemik yang mampu menghasilkan daya kerja dan performa kerja yang bersifat eksponensial, sebagai hasil dari akselerasi yang terjadi sebagai hasil transformasi budaya.
  4. Sebagai Pelumas. Agent of Change akan menghaluskan proses masuknya nilai-nilai ideal untuk membentuk budaya baru, dengan meminimalisir konflik dan mencegah terjadinya gegar budaya diantara karyawan dan manajemen. Hal ini penting untuk mengurangi resistensi organisasi terhadap proses transformasi budaya yang tengah berlangsung.
Share: